Sabtu, 12 Februari 2011

PROFIL DESA HELANGDOHI

 A u  o  o  o  o  Alapo Lahatala....!!
 A u  o  o  o  o  Alapo Lahatala....!!
 A u  o  o  o  o  Alapo Lahatala....!!


Salam jumpa lewat media ini. Kami dari Helangdohi Community mengucapkan selamat bergabung bersama kami untuk mengetahui diri kami dan menyelaminya sampai ke dasar. Kami sudah siap untuk memberikan yang terbaik yang kalian butuhkan. Semoga bermanfaat!!!!



Dengan sedikit doa terukir indah di relung hati, saya mencoba tuk melangkahkan kaki sayake dalam Perahu Motor, yang mengangkut atau memuat sekitar 50an orang. Setelah sauh  di lepas, mesin pun berbunyi....Kalabahi semakin jauh di mata. Kini pikiran baru mulai muncul. Helangdohi....Oh Helangdohi.... Aku sudah kembali untukmu. Terimalah Aku dengan Tulus dan apa adanya. Setelah melintasi gelora laut di selat pantar, akhirnya aku tiba jua di pelabuhan Lianglolong.
Syukur....Aku sudak sampai di darat. Tak ada lagi laut yang ganas tadi.!
Tapi kini perjalanan baru dimulai lagi. Bana sampai ke Helangdohi dengan berjalan kaki sambil menikmati panorama alam dan kesejukkan bayu yang bertiup sepoi dan membelai jiwa. Wah.... betapa senangnya hatiku saat itu!!!! Akhirnya aku pun tiba di desa Helangdohi dan menikmati keajaiban di serta banyak hal aku dapati di Helangdohi.


KEADAAN GEOGRAFIS
Bila dilihat dari letak geografisnya, maka Helangdohi berada di atas ketinggian permukaan air laut lebih dari 1500 meter. Sementara itu berdasarkan iklim, Helangdohi beriklim landai, hawanya sejuk pada musim penghujan dan dingin pada musim kemarau. Sedangkan secara topografis, Helangdohi memiliki tanah yang banyak berbatu, memiliki banyak bukit, lembah juga gunung. Karena keadaan geografis dan iklimnya yang demikian, tentunya flora yang hidup di Helangdohi adalah stepa dan sabana. Sementara itu fauna yang hidup di Helangdohi dan hutan-hutannya juga bermacam-macam antara lain burung kakatua, nuri, rusa, babi hutan, beo, dan masih banyak yang lainnya.

LUAS WILAYAH
Mengenai luas wilayah Helangdohi, kami tidak bisa menulisnya secara pasti. Hal itu disebabkan karena di Helangdohi yang merupakan salah satu kampung tradisi di Kabupaten Alor, yang memiliki ikatan dengan kesatuan darah daging, kesatuan adat-istiadat, dan kesatuan wilayah yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun dan kapanpun itu. Tabu untuk bicara tentang tanah Helangdohi beserta batas dan luasnya. Hanya saja secara garis besar, dapat kami informasikan bahwa wilayah Helangdohi berbatasan dengan desa Munaseli, desa Pandai dan desa Bana. 

KEADAAN SOSIAL BUDAYA
Helangdohi merupakan desa tradisi yang secara menyeluruh, masyarakatnya diatur dan diikat dengan norma-norma yang secara turun-tenurun dari leluhur sampai kini. Semua masyarakat desa Helangdohi memiliki satu keturunan yakni keturunan nenek Helang dan kakek Dohi.Keturunan Helangdohi ini bukan hanya berada di wilayah Helangdohi saja melainkan sudah menyebar ke berbagai wilayah seperti desa Bana, desa Pandai, dan desa Munaseli. Bukan hanya itu, warga keturunan Helangdohi juga banyak berdomisili di Kalabahi (Ibu Kota Kabupaten Alor), dan masih ada yang merantau sampai ke tanah timur, tanah Jawa, dan hampir ke seluruh penjuru pertiwi. Bahkan negara tetangga kita Malaysia juga kini banyak dihuni oleh warga keturunan Helangdohi sebagai pekerja di sana.
 Meskipun berada jauh di tanah rantauan, namun keturunan Helangdohi tidak pernah melupakan tradisinya sendiri. Hal itu terbukti dengan adanya berbagai kegiata seperti membentuk perkumpulan atau ikatan keluarga Helangdohi, mendirikan  kelompok seni tradisional Helangdohi dan dan perkumpulan lainnya. Walau pun mereka sudah hidup di negeri rantauan bertahun-tahun, namun rasa cinta terhadap kampung halamannya Helangdohi masih tetap terukir indah....sangat indah di lubuk hati yang paling dalam. Dari tempat yang jauh, mereka melakukan komunikasi yang tentunya semakin menambah rasa cinta serta rindu di hati. Sampai pada puncak kerinduan, mereka memilih pulang ke pangkuan Helangdohi untuk membangun desa tercinta Helangdohi.

MATA PENCAHARIAN
Secara umum, mata pencaharian masyarakat Helangdohi adalah bercocok tanam atau bertani. Pola bercocok tanam dengan cara berladang berpindah-pindah. Akibatnya sampai saat ini tidak ditemukan hutan rimba di sekitar wilayah desa tersebut. Sistem pertanian Helangdohi masih bersifat tradisional yaitu dengan peralatan yang sederhana seperti parang, sabit, besi gali dan pacul. Pemeliharaan tanamannya juga dilakukan dengan cara yang sederhana pula, seperti menyiangi atau membersihkan rumput dari tanaman.
Hasil pertaniannnya adalah ubi, jagung, kacang-kacangan dan tembakau. Selain itu, ada juga ubi-ubian, padi, pisang, namun jumlahnya masih kecil. Rata-rata penghasilan dari masyrakat desa Helangdohi hanya dikonsumsi dalam setahun dan terkadang hanya beberapa bulan saja. Sementara itu alternatif pemenuhan kebutuhan hidup lain adalah dengan menjual kenari, kemiri, sirih hutan, rotan, dan tembakau. Sebenarnya rasa solidaritas dari masyarakat Helangdohi cukup nyaris sanggat tinggi dan hal itu yang membuat mereka tetap bertahan hidup walau sudah tidak memiliki apa-apa. Mereka akan memberi dan menerima dengan tulus ikhlas, saling membantu untuk memperlancar suatu pekerjaan (gotong royong).


KEPERCAYAAN (RELIGI)
Masyarakat desa Helangdohi memeluk agama Katolik dan Protestan. Namun jauh sebelum ke dua agama ini ada, masyarakat Helangdohi sudah memiliki kepercayaan akan adanya Zat Tertinggi yang mengatur alam semesta. Hal itu yang membuat masyarakat desa Helangdohi hidup dengan teratur dan tenang, saling menghargai satu sama lainnya, saling membantu, tenggang sara, ada rasa saling memiliki sebagai satu keturunan Helangdohi. Zat Tertinggi tadi dalam masyarakat Helangdohi dinamakan dengan ALAPO LAHATALA. Yang artinya Tuan atau Pemilik atas semua yang ada baik yang hidup maupun yang telah mati. Masyarakat Helangdohi menganggap kedua agama yang masuk ke desa Helangdohi adalah penyempurnaan dari keyakinan mereka terhadap tradisi peninggalan leluhur atau nenek moyang yang sudah tiada.

Setelah masuknya agama Katolik ke Helangdohi (1968), tepatnya setahun kemudian, tepatnya tahun 1969, sebuah Sekolah Dasar Katolik sebagai pendukung gereja pun didirikan. Sampai dengan saat ini, sekolah tersebut telah menghasilkan ratusan output dan bekerja/mengabdi di berbagai instansi baik swasta maupun negeri. Ada yang menjadi guru, pegawai, pastor, pendeta, dan sebagainya. Sekarang, masih banyak output yang masih mengenyam pendidikan lanjutan dan pendidikan tinggi, naik di dalam negeri maupun di luar negeri. Luar biasa....!!Walaupun baru 40an tahun pendidikan masuk di Helangdohi namun secara keseluruhan, masyarakat Helangdohi sudah sangat mengerti betapa pentingnya peranan pendidikan bagi manusia seutuhnya.

SARANA TRANSPORTASI
Masyarakat desa Helangdohi termasuk masyarakat yang masih primitif. Daerahnya juga sepertinya masih terisolir. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya sebagian besar penduduk yang masih sampai dengan saat ini belum mengenal sarana transportasi yang modern, mereka juga belum melihat dan merasakan berbagai kemajuan teknologi komunikasi modern. Hal yang menjadi masalah pokok adalah ketersediaan jalan raya yang belum memadai. Karenanya, kehidupan masyarakat desa Helangdohi juga masih tergolong sangat sederhana bahkan nyaris miskin. Baru pada tahung 1993, masyarakat bekerja untuk membuka jalan raya yang walaupun sampai sekarang belum di aspal tapi sudah cukup mambantu. meski hanya kendaraan roda dua yang bisa melintasinya, mobil jeep (Panzer) juga bisa melewati jalan ini tapi harus ekstra hati-hati karena setiap saat bisa terjadi hal yang tidak kita inginkan bersama (kecelakaan). Jarak dari desa Helangdohi ke ibu kota kecamatan juga sangat jauh. sekitar 20 km. dan dengan jarak ini, masyarakat terpaksa memasarkan hasil komoditinya hanya dengan memikul atau menjunjungnya di atas kepala. Kasihan....!! Tapi itulah kehidupan.... Harus dijalani agar tetap bertahan hidup.

Hal lain yang berhubungan dengan keajaiban desa Helangdohi akan menyusul yah....!!

1 komentar:

  1. penyajian informasinya bagus pak tapi masih kurang jangan lupa pak tolong masukan juga informasi tentang upacara-upacara adat yang biasa dilakukan di Desa Helangdohi. thanks pak.

    BalasHapus